ads

HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) merupakan salah satu ormas yang sangat enggan atau anti terjadap doa-doa yang di tujukan kepada orang yang sudah meninggal... HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) juga termasuk golongan yang sangat gencar menyuarakan "bi'dah" ... Menurut-nya ... doa yang didutujukan kepada orang yang sudah meninggal tidak akan sampai, karena antara orang yang hidup (didunia) dan orang yang sudah meninggal (di akhirat) sudah terputus segala perkaranya, sehingga tahlil dan lain-lain sama sekali tidak di setujui oleh kelompok ini .....

Namun, bukan masalah di atas sebenarnya yang menjadi inti pembahasan dalam posting kali ini, akan tetapi, masalah penggunaan "dhomir" dalam gambar Spanduk yang di pampangkan oleh pihak HTI ..

Sekilas kita lihat spanduk tersebut tidak ada yang salah, namun kalau kita cermati, ternyata penggunaan dhomir pada kalimat "wa'afihi" yang menjadi lelucon... Kenapa demikian... Mari kita bahas sedikit masalah ini .....................

Dalam ilmu gramatikal arab (nahwu), jika ada huruf  "athof" maka kalimat yang jatuh setelah huruf athof wajib megikuti terhadap sebelumnya .. jadi Dalam kalimat :
اللهم اغفر لهم وارحمهم , وعافهم واعف عنهم
Allahummagh-fir Lahum warhamhum wa'afihim wa'fu 'anhum

Harusnya semua dhomir yang di gunakan dari awal adalah Jama' , karena seluruh berhubungan antara satu dengan yang lain. maka, adalah salah jika di depan menggunakan dhomir jama' sedangkan di belakang yang jatuh setelah huruf athof wawu justru menggunakan dhomir mufrod ... Ini adalah kekeliruan yang besar dalam penggunaan Bahasa Arab... sehingga tulisan yang benar adalah :


اللهم اغفر لهم وارحمهم , وعافهم واعف عنهم
Allahummagh-fir Lahum warhamhum wa'afihim wa'fu 'anhum

Dan bukan :

اللهم اغفر لهم وارحمهم , وعافه واعف عنهم
Allahummagh-fir Lahum warhamhum wa'afihi wa'fu 'anhum

Perhatikan kalimat yang bergaris bawah .... di situlah letak kesalahan dari tulisan yang ada di spanduk HTI di atas......

Berikut komentar para pengguna facebook mengenai spanduk tersebut :
Mendoakan mayit via tahlil tidak sampai dan bid'ah, tp kalo via spanduk bisa sampai dan tidak bid'ah. Inilah cara HTI. ", tulis Dafid yang mengupload spanduk tersebut.

"Tulisane ae salah....", komentar akun Bocah Angon. 

"Itu aja nulisnya salah dasar HTI. Yg lain zhomirnya jama' (HUM) kok yg WA'AFIHI zhomirnya mufrod weqeqeqeqe. .....", sindir akun Ibnu Ma'sud.
" Wa'afihi? Padahal sek sakdurunge marje'e jama' kabeh... Hahahaha", tulis Wajih Harun.
" Nulis aja salah apa lagi suruh baca , makanya HTI membet'ah kan tahlil dll itu.", tulis akun Zainal Arifin.
"harusnya " WA'AFIHIM" bukan WA'AFIHI seperti tertulis di spanduk ... gitu mas ... karena dhomir sebelumnya juga pake jama' ... itu baru bab "dhomir" gimana kalo ngaji bab "KULLU" wuah pasti rameee ... nih ...", tulis akun Masih Dadang Sukendr.
"Allahummaghfirlahum warhamhum Wa'afiihim wa'fu'anhum... dhomir "hum" mbalik ke HTI, ben tobat...", tulis akun Fahmi Ali. 

Dan masih banyak lagi komentar-komentar lain .....

Pesan : "Annahwu Zainul Fataa"
              Nahwu adalah hiasan pemuda ...........
Show comments