ads

Usia balita, terutama periode umur 2 sampai 5 atau 6 tahun adalah masa eksplorasi. Pada masa jelajah ini rasa ingin tahu anak sangat besar dan lebih aktif dari sebelumnya. Menurut Erik Erikson, ini adalah masa penting membangun sikap kemandirian untuk mengekspresikan pikiran dan tindakan (autonomy) anak, serta membangun sikap penuh inisiatif dan kreatifnya. Semuanya ini adalah pondasi penting untuk memupuk rasa percaya diri anak.

Sayangnya, banyak orangtua yang tidak tahu bagaimana menghadapi perangai alami anak-anak usia tersebut. Keinginan untuk mencoba hal-hal yang baru, kelincahan anak yang luar biasa yang sering merepotkan orangtuanya, sering dianggap sebagai suatu kenakalan. Misalnya, seorang anak usia 3 tahun yang begitu gembira mendapatkan ilmu baru bahwa ketika gelas dilempar akan jatuh ke bawah dan pecah, tetapi orangtuanya justru memarahinya. Atau, seorang anak yang membongkar mainannya karena ingin tahu bagaimana bagian benda-benda bisa tersusun menjadi sebuah rangkaian mainan akan membuat orangtuanya marah.

Akibatnya, kata-kata “jangan” dan ancaman sering dilontarkan oleh para orangtua. Bahkan, banyak anak yang sudah mendapatkan makian dan pukulan. Cara yang salah dalam mendisiplinkan anak seperti ini akan membunuh rasa percaya diri anak karena anak akan takut mengembangkan dan mengekspresikan pikiran dan pendapatnya (shame/doubt). Rasa percaya diri anak akan tereduksi bila anak mengalami ketakutan besar untuk bertindak dan mengambil risiko (guilt), sehingga akan menjadi pribadi minder, apatis, bahkan agresif.

Di saat anak tengah bereksperimen yang mungkin sedikit membahayakan, orang tua umumnya berkata "jangan" kepada anaknya. Sesungguhnya kata ini apabila terlalu sering diucapkan oleh orang tua kepada anaknya justru dapat berakibat negatif yang menyebabkan sang anak tidak berkembang kreatifitasnya. 

Berikut kumpulan kata alternatif dari kata "jangan" dalam mendidik anak... :


Sesungguhnya alternatif kata "jangan yang terdapat pada gambar di atas hanyalah sebagin contoh saja. anda sebagai orang tua haruslah lebih kreatif dalam mencari alternatif dari kata "jangan" tersebut... 

Sebenarnya kata "jangan" bukan berarti tidak boleh dalam hidup kita mendidik anak kita. akan tetapi, jangan sampai dalam masa perkembangan anak kita yang pada usianya yang dini selalu bertabur dengan kata jangan.  Jadi, jika memang tidak ada lagi alternatif yang tepat untuk di gunakan dalam suatu peristiwa, silahkan gunakan kata "jangan" dengan intonasi yang tepat dan lembut.,. Karena Al-Quran dan Hadits sekalipun sering menggunakan kata "jangan" (Nahi) dalam pendidikannya. 

Semoga bermanfaat.... 
Show comments